Bengkulu, Kejarfakta.co - Kalangan pengunjung Taman Wisata Alam Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan terbengkalainya pembangunan jembatan di kawasan itu sehingga menyulitkan aktivitas pendakian.

"Pembangunan jembatan ini semula untuk mempermudah aktivitas pendakian, tetapi sangat disayangkan pembangunannya tidak selesai sehingga pengunjung yang akan mendaki harus lewat jembatan darurat dari bambu," ujar Bambang (19) pengunjung asal Curup, Senin.

Terbengkalainya pembangunan jembatan di kawasan wisata tersebut kata dia, saat ini telah mengganggu kenyamanan para pendaki mengingat letaknya di jalur pendakian Gunung Api Bukit Kaba, kendati jalurnya masih bisa dilalui melewati jembatan darurat.

"Jembatan dari bambu ini tidak akan bertahan lama, karena ini cuma jembatan darurat dan belum lagi sepeda motor sering juga lewat sini terutama untuk evakuasi pendaki yang sakit atau jatuh sehingga sangat membahayakan," tambah dia.

Sementara itu, hal yang sama juga diutarakan Subhan (20) juga berasal dari Kota Curup, dan berharap proyek pembangunan jembatan yang dibiayai Pemkab Rejang Lebong ini dapat dilanjutkan sampai selesai, karena ini akan mendukung program Rejang Lebong sebagai kota wisata.

"Sayang kalau pembangunan jembatan ini tidak selesai, karena di bagian atas sudah ada bangunan yang dibangun oleh Pemprov Bengkulu dan BKSDA Bengkulu," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi kepada sejumlah wartawan menjelaskan, jika proses pembangunan jembatan di kawasan Bukit Kaba yang dianggarkan Rp1,1 miliar itu sudah dihentikan dan kontrak kerjanya sudah diputuskan.

"Pembangunan jembatan Bukit Kaba itu gagal dilaksanakan, kontrak kerja oleh pihak ketiganya sudah diputuskan," jelas dia.

Pemkab Rejang Lebong kata Yusran, akan melanjutkan pembangunan jembatan Bukit Kaba ini pada penyusunan APBD Perubahan 2019 mendatang.(okt/ant/eko)